Power cards digital: An advanced strategy in enhancing communication skills of students with autism
![](https://statik.unesa.ac.id/plb/thumbnail/4c87fb63-2298-41cd-acce-80da9d0b4a5d.jpg)
Autisme pertama kali diperkenalkan oleh Kanner pada 1943 yang mendeskripsikan anak-anak dengan kesulitan komunikasi dan kecenderungan menyendiri. Tahun berikutnya, Asperger mengidentifikasi karakteristik serupa, namun menambahkan bahwa beberapa anak ini memiliki kecerdasan superior. Diagnosis formal autisme baru muncul 40 tahun kemudian melalui DSM-III (APA, 1987), dengan kriteria seperti gangguan sosial, kesulitan berbicara, dan perilaku stereotip. Kini, DSM-V menggambarkan autisme sebagai spektrum yang melibatkan pola perilaku berulang dan masalah komunikasi sosial. Di Indonesia, kasus ASD diperkirakan terus meningkat, mencapai 2,4 juta orang, dengan pertumbuhan sekitar 500 kasus per tahun. Meski tantangan besar bagi anak dengan ASD adalah interaksi sosial, banyak di antara mereka yang memiliki keinginan untuk bersosialisasi jika diberi dukungan komunikasi yang tepat.
Kemampuan komunikasi pada anak dengan ASD sangat beragam. Beberapa anak memiliki pemahaman bahasa yang baik tetapi kosa kata yang terbatas, sementara yang lain mampu berbicara banyak namun sulit memahami konteks. Intervensi yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan ini sangat penting, salah satunya adalah strategi Power Cards. Strategi ini, dikembangkan oleh Elisa Gagnon (2001), menggunakan minat khusus anak untuk mengajarkan respons sosial yang relevan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Power Cards efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial, termasuk kemampuan berbicara dan berbagi perhatian. Namun, potensi pengembangan Power Cards digital sebagai alat intervensi modern belum banyak dieksplorasi, sehingga menjadi fokus utama studi ini.
Subjek tunggal dengan peserta seorang siswa ASD di kelas lima. Anak ini dianggap sebagai siswa berfungsi tinggi oleh gurunya, tetapi sering menunjukkan perilaku memukul teman saat terganggu oleh kebisingan. Dengan menggunakan aplikasi Pictello, Power Cards digital dirancang dengan karakter favorit siswa, yaitu Mater dari film animasi *Cars*. Strategi ini digunakan untuk membantu anak mengalihkan perilaku memukul menjadi ucapan yang lebih tepat, seperti "Bisakah kamu diam, tolong?" Data dikumpulkan melalui lembar frekuensi untuk mengukur perilaku sebelum dan sesudah intervensi, selama sesi lingkaran pagi di sekolah.
Power Cards digital efektif mengubah perilaku siswa dari yang tidak diinginkan menjadi lebih sesuai. Sebelum intervensi, perilaku memukul lebih sering dibandingkan respons verbal yang diinginkan. Setelah Power Cards digital diterapkan, frekuensi respons verbal meningkat secara signifikan, menunjukkan efektivitas strategi ini. Temuan ini sejalan dengan studi sebelumnya yang melaporkan bahwa Power Cards yang dikombinasikan dengan strategi visual dan pemberian isyarat dapat meningkatkan keterampilan sosial anak ASD. Strategi ini memungkinkan anak untuk lebih fokus pada interaksi yang relevan, mengurangi gangguan perilaku.
Selain itu, penting untuk mencatat peran teknologi dalam strategi Power Cards digital ini. Dengan bantuan aplikasi, anak dapat lebih mudah mengakses alat intervensi kapan pun dibutuhkan. Penggunaan karakter favorit mereka juga membantu meningkatkan minat dan partisipasi anak dalam proses pembelajaran. Intervensi berbasis teknologi ini menawarkan cara yang lebih fleksibel dan menarik untuk membantu anak ASD mengembangkan keterampilan komunikasi mereka. Dengan teknologi, Power Cards dapat disesuaikan sesuai kebutuhan individu, sehingga lebih efektif dalam mendukung perkembangan anak.
Meski penelitian ini menunjukkan hasil positif, ada beberapa area yang memerlukan pengembangan lebih lanjut. Penggunaan Power Cards digital pada kelompok yang lebih besar dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang efektivitasnya. Selain itu, kolaborasi dengan orang tua dan guru dalam menggunakan strategi ini di luar lingkungan sekolah bisa menjadi langkah berikutnya. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mengembangkan fitur aplikasi yang lebih interaktif dan mendukung kebutuhan anak dengan ASD yang berbeda-beda.
Secara keseluruhan, Power Cards digital adalah inovasi yang menjanjikan dalam mendukung komunikasi anak dengan ASD. Dengan mengintegrasikan minat anak dan teknologi modern, strategi ini menawarkan pendekatan yang relevan dan efisien untuk membantu mereka berkomunikasi lebih baik. Intervensi seperti ini sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup anak dengan ASD, membantu mereka tidak hanya bersosialisasi tetapi juga mencapai potensi penuh mereka. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan strategi ini.
A Journal by: M. Nurul Ashar