UNESA
s1-plb@unesa.ac.id

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Surabaya Kembangkan Media IWS dan Sequence untuk Anak Autis di UPTD ABK Sidoarjo

Mahasiswa PLB Universitas Negeri Surabaya Kembangkan Media IWS dan Sequence untuk Anak Autis di UPTD ABK Sidoarjo

- kategori KEGIATAN 221 Views

Mahasiswa pada umumnya mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada semester lima atau enam. Namun, mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Surabaya tahun ini mengalami perubahan program. Program yang biasanya berupa KKN pada semester enam kini digantikan dengan Program Studi Independen (SI).

Program Studi Independen ini membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur. Salah satu kelompok, yaitu Kelompok Peminatan Autis, ditempatkan di UPTD ABK Sidoarjo. Kegiatan studi independen ini dimulai pada tanggal 8 Mei 2024.

Kegiatan awal di UPTD ABK Sidoarjo melibatkan analisis kebutuhan yang dibimbing oleh Bu Santi, seorang terapis autis. Proses ini mencakup pembuatan media IWS dan sequence, diawali dengan penyampaian ide media dari buku "Task Galore" yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan anak di UPTD ABK Sidoarjo.

Tahap berikutnya adalah mencari bahan dan alat yang diperlukan untuk media yang telah disepakati dan didiskusikan bersama. Proses pembuatan media ini memakan waktu dua hari. Hasilnya berupa beberapa media edukatif, antara lain:

  1. Menempel List Buah: Media untuk anak autis tingkat sedang dengan kemampuan kemandirian yang baik, bertujuan meningkatkan perkembangan kognitif dalam berhitung penjumlahan.
  2. Menempel Nama Buah: Media yang berfokus pada keterampilan kognitif berupa pengenalan dan penyusunan huruf sesuai gambar buah, serta motorik halus untuk anak autis tingkat ringan-sedang dengan kemandirian yang baik.
  3. Sortir Uang Koin: Media yang bertujuan mengembangkan kompetensi bina diri sebagai pendidikan literasi keuangan untuk anak autis tingkat sedang.
  4. Memilah Sampah: Media yang mengenalkan konsep lingkungan dengan memilah sampah, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pengembangan bina diri.
  5. Meronce Manik-manik: Media untuk mengembangkan motorik halus dan kognitif dalam hal menghitung sederhana dan mengenal warna.
  6. Puzzle Daur Hidup Ayam: Media untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan pengetahuan tentang daur hidup sederhana ayam.

Media ini telah diuji cobakan selama satu bulan pada seorang anak autis berusia sembilan tahun, sebut saja R. Hasil uji coba menunjukkan peningkatan kemandirian R selama menggunakan media IWS dengan bantuan sequence. Selain kemandirian, peningkatan juga terlihat pada aspek kognitif dan motorik halus R. Penilaian peningkatan ini dilakukan setiap sesi praktik menggunakan skala Likert dengan kategori: 1) Bantuan Fisik (BF), 2) Bantuan Gesture (BG), 3) Bantuan Lisan (BL), dan 4) Mandiri (M).

Scroll to Top